Meinar Pradita's
I'm mumbling, that's why I have a blog
Minggu, 15 November 2015
Kamis, 12 November 2015
My Favorite Things
My Favorite Song
So, the first one I'm gonna talk about is my favorite song, it's "More Than Words" by Westlife. Wanna know why ?check out my video;)
My Favorite Magazine
I really like to read magazines, here's why :
My Favorite Books
Books are the windows to another planet, to another dimention. Here's why I love this book :
My Favorite Movie
Harry Potter has affected me since I was a lil kid, and here's why :
So, the first one I'm gonna talk about is my favorite song, it's "More Than Words" by Westlife. Wanna know why ?check out my video;)
I really like to read magazines, here's why :
My Favorite Books
Books are the windows to another planet, to another dimention. Here's why I love this book :
My Favorite Movie
Harry Potter has affected me since I was a lil kid, and here's why :
Rabu, 24 Juni 2015
Seminar "The Great Idea Breakthrough"
- NET TV :
NET TV adalah televisi masa kini & masa mendatang. Brand TV yang sebelumnya sudah ada sebenanrnya adalah milik publik karena itu NET selalu merancang program yang mendidik bagi masyarakat, dan menghindari program yang membuat masyarakat menjadi pesimis. Segala macam brand membutuhkan komunikasi yang membuat brand tersebut dekat dengan masyarakat. Dahulu media bersifat satu arah, sekarang menjadi dua arah sehingga masyarakat tidak hanya melihat program tersebut. Media digital membuat pekerjaan yang harus dilakukan manual menjadi lebih mudah.
- Okezone :
Media mempunyai pengikut yang banyak, oleh karena itu media harus mampu membuat marketing yang baik agar masyarakat tetap loyal mengikuti media tersebut. Di dunia media juga ada permasalahan tentang kredibilitas, media tidak bisa menjelek-jelekkan orang tanpa fakta karena apabila tidak sesuai fakta dapat dikenakan pidana, karena itulah marketing dibutuhkan untuk menembus masyarakat Indonesia agar dikenal dengan cara yang masuk akal. Menembus masyarakat dengan cara yang benar yaitu media maping agar target audiens tercapai dengan baik, apabila media maping tercapai maka media akan bisa menjalin relationship dengan audiens. Berikut adalah tips and tricks agar media menembus audiens dengan baik :
- Media Maping
- Find WHat They Need
- Get Strong Relationship
- Sharing Ideas
- Follow Media Trends
- Relationship/connection
- Hallutination
- Complicated Press Release
- Underestimate/overestimate
- Marketing Communcation Strategy
The key of Marketing Communication Strategy :
- The comperhensive strategy
- To reach a specified objective
- Playing around with many things
- Product
- Price
- Place
- Promotion
- People
- Processes
- Physical Evidence
- Customer/consumen
- Cost
- Convenience
- Communication
- Caring
- Co-ordinated
- Confirmation
- Endee
Sri Mulyani sebagai Agent Of Change
Sri Mulyani Indrawati sebagai sosok wanita Indonesia pertama yang mengawal kelancaran bank dunia merupakan tokoh "Agent Of Change" yang menginspirasi saya. Perempuan yang lahir pada 26 Agustus 1962 ini mengawali karirnya sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional pada tahun 2004 , kemudian 5 Desember 2005 presiden Susilo Bambang Yudhoyono merombak kabinet Indonesia Bersatu Jilid 1 dan menempatkan Sri Mulyani pada posisi menteri koordinator bidang perekonomian, menggantikan Dr. Budiono yang saat itu dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. Selanjutnya, di bawah naungan kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2, Sri
Mulyani kembali memegang peran penting sebagai menteri keuangan terhitung sejak
tanggal 22 Oktober 2009. Tidak banyak wanita Indonesia yang memiliki peranan langsung
dalam kabinet Republik Indonesia. Jabatan presiden, wakil presiden serta
menteri mayoritas diisi oleh kalangan pria. Beberapa nama wanita kondang yang
sempat mengisi jabatan menteri antara lain yakni Linda Gumelar, Mari Elka
Pangestu dan Siti Fadilah Supari.
Sosok Sri Mulyani adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang
menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Sebelumnya, beliau menjabat Menteri
Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Ketika beliau menjadi Direktur Pelaksana
Bank Dunia maka ia pun meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan. Sri Mulyani merupakan sarjana dari jurusan ekonomi dari Universitas
Indonesia tahun 1986. Tak heran bila Emerging Markets pernah menobatkan Sri
Mulyani sebagai menteri keuangan terbaik di Asia di tahun 2006. Bahkan ia juga
pernah terpilih sebagai wanita urutan ke-23 paling berpengaruh di dunia versi
majalah Forbes tahun 2008. Berkat segudang prestasi tersebut, badan
internasional PBB mempercayakan jabatan executive director (direktur pelaksana)
badan keuangan IMF (International Monetary Fund) sejak Oktober 2010.
Mantan Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati
kembali masuk jajaran 100 wanita paling berpengaruh di dunia pada bulan mei 2015. Sri Mulyani
menduduki peringkat ke-31 di daftar bergengsi itu. Bersanding dengan Hillary
Clinton di peringkat kedua, dan di peringkat ketiga adalah Melinda Gates, istri
dari Bill Gates. Tidak hanya memiliki kemampuan yang luar biasa dalam
bidangnya, Sri Mulyani adalah sosok yang patut menjadi inspirasi dan panutan
tidak hanya bagi para wanita Indonesia namun secara umum bagi semuanya saja.
Dedikasi dan juga keteguhannya menjalani posisi yang mungkin bagi banyak orang
sulit bahkan mustahil, ia percaya bisa dan mampu menjalankannya. Such an inspiring women from Indonesia!
Senin, 30 Maret 2015
Teori Sistem Dunia
Teori sistem dunia muncul sebagai kritik atas teori
modernisasi dan teori dependensi. Immanuel Wallerstein memandang bahwa dunia
adalah sebuah sistem kapitalis yang mencakup seluruh Negara di dunia tanpa kecuali. Sehingga, integrasi yang terjadi lebih banyak dikarenakan pasar(ekonomi)
daripada kepentingan politik. Dimana ada dua atau lebih Negara interdependensi
yang saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan seperti food, fuel, and
protection. Juga, terdapat satu atau dua persaingan politik untuk mendominasi
yang dilakukan untuk menghindari hanya ada satu Negara sentral yang muncul ke
permukaan selamanya.
Menurut Wallerstein, dunia terlalu kompleks jika hanya dibagi
atas 2 kutub (Negara pusat dan Negara pinggiran) karena pada
kenyataannya terdapat Negara-negara yang tidak termasuk dalamdua
kategori itu. Ada Negara yang tidak bisa digolongkan menjadi Negara pusat
ataupun Negara pinggiran. Menurut Wallerstein, sistem dunia kapitalis dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu negara
core atau pusat, semi-periferi atau setengah pinggiran, dan negara periferi
atau pinggiran.
Perbedaan bagi ketiga jenis negara ini adalah kekuatan ekonomi dan politik dari masing-masing kelompok. Kelompok negara-negara kuat (pusat) mengambil keuntungan yang paling banyak,karena kelompok ini dapat memanipulasi sistem dunia sampai batas-batas tertentu dengankekuatan dominasi yang dimilikinya. Kemudian negara setengah pinggiran mengambil keuntungan dari negara-negara pinggiran yang merupakan pihak yang paling dieksploitir. Munculnya Negara semi pinggiran oleh Wallerstein dikarenakan pemikiran jika hanya terdapat 2 kutub di dunia yaitu Negara pusat dan pinggiran saja, maka disintegrasi akan muncul dengan mudah dalam sistem dunia itu. Sehingga, Negara semi pinggiran dinilai akan menghindari disintegrasi tersebut. Kemudian, Negara semi pinggiran juga dinilai bisa menjadi iklim ekonomi baru. Para pemilik modal bisa memindahkan modalnya dari tempat yang sudah tidak lagi efisien ke tempat baru yang sedang tumbuh. Hal ini karena di negara pusat yang sebelumnya merupakan ekonomi unggul mengalami penurunan atau kehilangan keuntungan biaya komparatif sebagai akibat meningkatnya upah yang terus menerus karena eksploitasi buruh di Negara-negara pinggiran. Penekanan pada teori ini adalah, Negara-negara di dunia bisa naik dan juga bisa turun kelas.
Perbedaan bagi ketiga jenis negara ini adalah kekuatan ekonomi dan politik dari masing-masing kelompok. Kelompok negara-negara kuat (pusat) mengambil keuntungan yang paling banyak,karena kelompok ini dapat memanipulasi sistem dunia sampai batas-batas tertentu dengankekuatan dominasi yang dimilikinya. Kemudian negara setengah pinggiran mengambil keuntungan dari negara-negara pinggiran yang merupakan pihak yang paling dieksploitir. Munculnya Negara semi pinggiran oleh Wallerstein dikarenakan pemikiran jika hanya terdapat 2 kutub di dunia yaitu Negara pusat dan pinggiran saja, maka disintegrasi akan muncul dengan mudah dalam sistem dunia itu. Sehingga, Negara semi pinggiran dinilai akan menghindari disintegrasi tersebut. Kemudian, Negara semi pinggiran juga dinilai bisa menjadi iklim ekonomi baru. Para pemilik modal bisa memindahkan modalnya dari tempat yang sudah tidak lagi efisien ke tempat baru yang sedang tumbuh. Hal ini karena di negara pusat yang sebelumnya merupakan ekonomi unggul mengalami penurunan atau kehilangan keuntungan biaya komparatif sebagai akibat meningkatnya upah yang terus menerus karena eksploitasi buruh di Negara-negara pinggiran. Penekanan pada teori ini adalah, Negara-negara di dunia bisa naik dan juga bisa turun kelas.
Negara pusat bisa saja menjadi Negara semi pinggiran, Negara semi pinggiran bisa menjadi Negara
pusat atau Negara pinggiran, dan Negara pinggiran bisa menjadi
Negara semi pinggiran. Hal ini terbukti pada Perang Dunia II, Inggris dan
Belanda yang sebelumnya menjadi Negara pusat turun kelas digantikan
Amerika Serikat pasca kehancuran dahsyat di Eropa. Wallerstein merumuskan tiga
strategi bagi terjadinya proses kenaikan kelas, yaitu:Kenaikan kelas
terjadi dengan merebut kesempatan yang datang.
Kenaikan kelas terjadi melalui undangan. Hal ini terjadi
karena perusahaan-perusahaan industriraksasa di negara-negara pusat perlu
melakukan ekspansi ke luar dan kemudian lahir apa yang disebut dengan MNC.
Akibat dari perkembangan ini, maka muncullah industri-industri dinegara-negara
pinggiran yang diundang oleh oleh perusahaan-perusahaan MNC
untuk bekerjasama. Melalui proses ini maka posisi negara pinggiran
dapat meningkat menjadi setengah pinggiran. Kenaikan kelas terjadi
karena negara menjalankan kebijakan untuk memandirikan negaranya. Sebagai misal
saat ini dilakukan oleh Peru dan Chile yang dengan berani melepaskan dirinya
darieksploitasi negara-negara yang lebih maju dengan cara menasionalisasikan
perusahaan- perusahaan asing.
Namun demikian, semuanya ini tergantung pada kondisi sistem dunia yang
ada, apakah pada saat negara tersebut mencoba memandirikan dirinya, peluang
dari sistem dunia memang ada. Jika tidak, mungkin dapat saja gagal.
Teori Ketergantungan
Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi (ketergantungan) adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi negara-negara lain, di mana negara-negara tertentu ini hanya berperan sebagai penerima akibat saja. Negara-negara pinggiran yang pra-kapitalis merupakan negara-negara yang tidak dinamis, yang memakai cara produksi Asia yang berlainan dengan cara produksi feodal Eropa yang menghasilkan kapitalisme. Negara-negara pinggiran ini, setelah disentuh oleh kapitalis maju, akan bangun dan berkembang mengikuti jejak negara-negara kapitalis maju. Namun terdapat kritikan mengenai teori tersebut, bahwa negara-negara pinggiran yang pra-kapitalis mempunyai dinamika sendiri yang bila disentuh oleh negara-negara kapitalis maju, akan berkembang secara mandiri.
Justru karena negara-negara kapitalis maju ini perkembangan negara-negara pinggiran menjadi terhambat. Dos Santos menguraikan 3 bentuk ketergantungan:
1. Ketergantungan Kolonial
Terjadi penjajahan dari negara pusat ke negara pinggiran. Kegiatan ekonominya adalah ekspor barang-barang yang dibutuhkan negara pusat. Hubungan penjajah – penduduk sekitar bersifat eksploitatif.
2. Ketergantungan Finansial-Industrial:
Negara pinggiran merdeka tetapi kekuatan finansialnya masih dikuasai oleh negara-negara pusat. Ekspor masih berupa barang-barang yang dibutuhkan negara pusat. Negara pusat menanamkan modalnya baik langsung maupun melalui kerjasama dengan pengusaha lokal.
3. Ketergantungan Teknologis-Industrial:
Bentuk ketergantungan baru. Kegiatan ekonomi di negara pinggiran tidak lagi berupa ekspor bahan mentah untuk negara pusat. Perusahaan multinasional mulai menanamkan modalnya di negara pinggiran dengan tujuan untuk kepentingan negara pinggiran.
Meskipun demikian teknologi dan patennya masih dikuasai oleh negara pusat. Dos Santos membahas juga struktur produksi dari sebuah proses industrialis, bahwa:
1) Upah yang dibayarkan kepada buruh rendah sehingga daya beli buruh rendah.
2) Teknologi padat modal memunculkan industri modern, sehingga :
Menghilangkan lapangan kerja yang sudah ada. Menciptakan lapangan kerja baru yang jumlahnya lebih sedikit. Larinya keuntungan ke luar negeri membuat ketiadaan modal untuk membentuk industri nasional sendiri. Oleh sebab itu, kapitalisme bukan kunci pemecahan masalah melainkan penyebab munculnya masalah ini.
Justru karena negara-negara kapitalis maju ini perkembangan negara-negara pinggiran menjadi terhambat. Dos Santos menguraikan 3 bentuk ketergantungan:
1. Ketergantungan Kolonial
Terjadi penjajahan dari negara pusat ke negara pinggiran. Kegiatan ekonominya adalah ekspor barang-barang yang dibutuhkan negara pusat. Hubungan penjajah – penduduk sekitar bersifat eksploitatif.
2. Ketergantungan Finansial-Industrial:
Negara pinggiran merdeka tetapi kekuatan finansialnya masih dikuasai oleh negara-negara pusat. Ekspor masih berupa barang-barang yang dibutuhkan negara pusat. Negara pusat menanamkan modalnya baik langsung maupun melalui kerjasama dengan pengusaha lokal.
3. Ketergantungan Teknologis-Industrial:
Bentuk ketergantungan baru. Kegiatan ekonomi di negara pinggiran tidak lagi berupa ekspor bahan mentah untuk negara pusat. Perusahaan multinasional mulai menanamkan modalnya di negara pinggiran dengan tujuan untuk kepentingan negara pinggiran.
Meskipun demikian teknologi dan patennya masih dikuasai oleh negara pusat. Dos Santos membahas juga struktur produksi dari sebuah proses industrialis, bahwa:
1) Upah yang dibayarkan kepada buruh rendah sehingga daya beli buruh rendah.
2) Teknologi padat modal memunculkan industri modern, sehingga :
Menghilangkan lapangan kerja yang sudah ada. Menciptakan lapangan kerja baru yang jumlahnya lebih sedikit. Larinya keuntungan ke luar negeri membuat ketiadaan modal untuk membentuk industri nasional sendiri. Oleh sebab itu, kapitalisme bukan kunci pemecahan masalah melainkan penyebab munculnya masalah ini.
Teori ketergantungan pada dasarnya menyetujui, bahwa yang menjadi penyebab ketergantungan adalah kekurangan modal dan kurangnya tenaga ahli. Tetapi faktor penyebabnya adalah proses imperialisme dan neo imperialisme yang menyedot surplus modal yang terjadi di negara pinggiran ke negara pusat. Akibat pengalihan surplus ini, negara pinggiran kehilangan surplus utama yang dibutuhkan untuk membangun negerinya. Maka, pembangunan dan keterbelakangan merupakan dua aspek dari sebuah proses global yang sama. Proses global ini merupakan proses kapitalisme dunia. Di kawasan yang satu, proses itu melahirkan pembangunan, di kawasan yang lain, menyebabkan lahirnya keterbelakangan.
Sumber : Suwarsono, Alvin Y. So. Perubahan Sosial dan Pembangunan di Indonesia: Teori-teori Modernisasi, Dependensi dan Sistem Dunia.
Sumber : Suwarsono, Alvin Y. So. Perubahan Sosial dan Pembangunan di Indonesia: Teori-teori Modernisasi, Dependensi dan Sistem Dunia.
Senin, 23 Maret 2015
Teori A-B-X Newcomb
Model Newcomb merupakan salah satu model yang
memperkenalkan kita pada bentuk yang secara mendasar berbeda. Model ini
bentuknya segitiga. Namun, signifikansi utama model ini terkait dengan
kenyataan bahwa ini merupakan model pertama yang memperkenalkan pada peran
komunikasi dalam suatu masyarakat atau dalam relasi sosial. Bagi Newcomb,
peran itu sederhana saja – menjaga keseimbangan dalam sistem sosial.
Komponen minimal sistem ABX adalah sebagai berikut:
Orientasi A terhadap X termasuk sikap baik terhadap X
sebagai objek untuk didekati atau dihindarkan maupun terhadap ciri-ciri
kognitif.
Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yang sama.
Orientasi B terhadap X.
Orientasi B terhadap A.
Cara kerja model ini adalah sebagai berikut: A dan B adalah
komunikator dan penerima, mereka bisa saja para individu, atau manajemen dan
serikat kerja, atau pemerintah dan rakyat. X adalah bagian dari lingkungan
sosial mereka. ABX adalah sebuah sistem, yang berarti relasi internalnya saling
bergantung: Bila A berubah, maka B dan X pun akan berubah; atau bila A merubah
relasinya pada X, maka B pun akan mengubah relasinya baik pada X maupun pada A.
Bila A dan B adalah sahabat, dan X adalah sesuatu atau
seseorang yang dikenal keduanya, maka akan menjadi penting A dan B memiliki
sikap yang mirip terhadap X. Bila itu yang terjadi, maka sistem akan berada
dalam keseimbangan. Namun bila A menyukai B sedangkan B sebaliknya pada A, maka
A dan B akan berada di bawah tekanan untuk berkomunikasi. Hal yang sangat penting
adalah tempat X di dalam lingkungan sosialnya, dan yang mendesak adalah
dorongan keduanya untuk berbagi orientasi terhadapnya.
Teori Sistem A-B-X dari Newcomb
Sistem A-B-X dari Newcomb merupakan perluasan dari teori intrapribadi dari Heider yang terjadi antara anggota kelompok yang hanya terdiri dari 2 orang. Model ini mengandung 3 unsur, yaitu A dan B yang mewakili 2 orang anggota kelompok dan X sebagai objek pembicaraan (komunikasi). Menurut Newcomb, tingkah laku komunikasi terbuka antara A dan B dapat dijelaskan melalui kebutuhan mereka untuk mencapai keseimbangan antara satu sama lain dan juga terhadap X. Komunikasi terjadi karena A harus berorientasi pada B, pada X dan orientasi B pada X. Untuk mencari keadaan yang simetris, A berusaha untuk melengkapi dirinya dengan informasi tentang orientasi B pada X dan ini dilakukan melalui interaksi. A mungkin terdorong untuk mempengaruhi orientasi B pada X apabila menemukan keadaan yang tidak seimbang diantara mereka. Dan sebaliknya B pun terdorong untuk mempengaruhi orientasi A. Besar pengaruh A dan B terhadap satu sama lain dan kemungkinan usaha masing-masing dalam meningkatkan keadaan simetris melalui tindakan komunikasi akan meningkat pada saat daya tarik.
Daftar pustaka : Teori Komunikasi (Perspektif, Ragam, dan Aplikasi), H. Syaiful Rohim, M.Si.
Regards,
MeinarPradita
Langganan:
Postingan (Atom)