Senin, 23 Maret 2015

Teori Disonansi Kognitif

Teori Disonansi Kognitif adalah penjelasan mengenai bagaimana keyakinan dan perilaku merubah sikap. Teori ini berfokus pada efek inkonsistensi yang ada diantara kognisi-kognisi. Jadi begini maksudnya, apabila sikap kita tidak bisa membuat yakin seseorang saat berkomunikasi, maka individu/kelompok yang kita ajak komunikasi tidak bisa percaya atas apa yang kita komunikasikan. Teori ini mempunyai empat asumsi dasar :
  • Manusia memiliki hasrat akan adanya konsistensi pada keyakinan, sikap, dan perilakunya. asumsi pertaa menekankan sebuah model mengenai sifat dasar dari manusia yang mementingkan adanya stabilitas dan konsistensi.
  • Disonansi diciptakan oleh inkonsistensi psikologis. Asumsi kedua berbicara mengenai jenis konsistensi yang penting bagi orang. Teori ini tidak berpegang pada konsistensi logis yang kaku.
  • Disonansi adalah perasaan tidak suka yang mendorong orang untuk melakukan tindakan-tindakan dengan dampak yang dapat diukur. Asumsi ketiga dari teori ini menyatakan bahwa ketika orang mengalami inkonsistensi psikologis disonansi yang tercipta menimbulkan perasaan tidak suka.
  • Disonansi akan mendorong usaha untuk memperoleh konsonansi dan usaha untuk mengurangi disonansi. Akhirnya, teori ini mengasumsikan bahwa rangsangan ayng diciptakan oleh disonansi akan memotivasi orang untuk menghindari situasi yang menciptakan inkonsistensi dan berusaha mencari situasi yang mengembalikan konnsistensi
Banyak penelitian yang berawal dari penelitian Festinger berfokus pada persuasi terutama yang berhubungan dengan pengambil keputusan, Beberapa studi mempelajari mengenai penyesalan pembeli (a buyer's remorse), yaitu disonansi yang dialami setelah memutuskan pembelian yang besar. Baru-baru in, beberapa peneliti mempelajari mengenai hubungan disonansi dengan strategi komunikasi pada situasi selain pengambilan keputusan, Patrice Buzzanell dan Lynn Turner (2003) mempelajari mengenai komunikasi keluarga pada keluarga-keluarga di mana pencari nafkah telah kehilangan pekerjaan mereka dalam 18 bulan terakhir.
Buzzanel&Turner mengamati bahwa kehilangan pekerjaan menciptakan perasaan disonansi pada hampir semua anggota keluarga, dan para peneliti berpendapat bahwa anggota keluarga mengurangi disonansi mengenai kehilangan pekerjaan dengan menggunakan 3 strategi menarik. Pertama, keluarga mengadopsi perasaan bahagia. Kedua, keluarga tersebut secara sengaja memajukan tema-tema positif&menyingkirkan yang negatif. Ketiga, keluarga-keluarga ini mempertahankan pembentukan identitas gender, dan berusaha untuk meyakinkan si pria yang kehilangan pekerjaan bahwa dia tetap kepala keluarga.
Satu kelemahan berhubungan dengan komplain para kritikus Bahwa disonansi mungkin bukan merupakan konsep yang paling penting untuk menjelaskan perubahan sikap. Meskipun Teori Disonansi Kognitif memiliki keterbatasan, teori ini menawarkan pandangan baru ke dalam hubungan antar sikap, kognisi, emosi, dan perilaku, dan teori ini menyarankan suatu metode untuk mengubah sikap dan persuasi.

Daftar Pustaka : Pengantar Teori Komunikasi : Analsis dan Aplikasi, Richard West&Lynn Turner


Regards,
MeinarPradita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar