Senin, 23 Maret 2015

Teori Pertukaran Sosial

Semua Teori Pertukaran Sosial dibangun atas dasar beberapa asumsi sosial mengenai sifat dasar manusia dan sifat dasar hubungan. Asumsi-asumsi yang dibuat oleh Teori Pertukaran Sosial mengenai sifat dasar manusia adalah sebagai berikut :

  • Manusia mencari penghargaan dan menghindari hukuman.
    Pemikirsan bahwa manusia mencari penghargaan dan menghindari hukuman sesuai dengan konseptualisasi dari pengurangan pendorongan (Roloff, 1981). Pendekatan ini berasumsi bahwa perilaku orang dimotivasi oleh suatu mekanisme dorongan internal. Ketika orang merasakan dorongan ini, mereka termotivasi untuk mengurangi, dan proses pelaksanaannya merupakan hal yang menyenangkan.
  • Manusia adalah mahluk rasional.
    Asumsi ini sangatlah penting bagi Teori Pertukaran Sosial. Teori ini didasarkan pada pemikiran bahwa di dalam batasan-batasan informasi yang tersedia untuknya, manusia akan menghitung pengorbanan dan penghargaan dari sebuah situasi tertentu dan ini akan menuntun perilakunya.
  • Standar yang digunakan manusia untuk mengevaluasi pengorbanan dan penghargaan bervariasi seiring berjalannya waktu dan dari satu orang ke orang lainnya.
    Asumsi ketiga menunjukkan bahwa teori ini harus mempertimbangkan adanya keanekaragaman. Tidak ada satu standar yang dapat diterapkan pada semua orang untuk menentukan apa pengorbanan dan apa penghargaan itu.
Thibaut dan Kelly berpendapat bahwa kepuasan kita akan suatu hubungan berakar dari membandingkan penghargaan dan pengorbanan yang ada dalam hubungan itu dengan CL (Comparasion Level) kita. Jika hubungan kita sesuai atau bahkan melebihi CL kita, teori ini memprediksikan bahwa kita akan merasa puas dengan hubungan tersebut. Akan tetapi, orang meninggalkan hubungan yang memuaskan dan tetap tinggal di dalam hubungan yang tidak memuaskan.


Selain mempelajari bagaimana orang menghitung hasil akhir hubungan mereka, Thibaut dan kelley juga tertarik mengamati bagaimana orang menyesuaikan perilaku mereka dalam interaksi mereka dengan pasangan mereka dalam suatu hubungan. Thibaut dan Kelley berasumsi bahwa ketika orang berinteraksi, mereka dituntun oleh tujuan. Hal ini kongruen dengan asumsi mereka bahwa manusia adalah mahluk rasional.

Thibaut dan Kelley menyatakan bahwa orang yang mengembangkan pola-pola pertukaran untuk menghadapi perbedaan kekuasaan dan untuk mengatasi pengorbanan yang diasosiasikan dengan penggunaan kekuasaan. Pola-pola ini mendeskripsikan aturan perilaku atau norma yang menunjukkan bagaimana orang memperdagangkan sumber daya dalam rangka memaksimalkan penghargaan dan meminimalkan pengorbanan.


Struktur Pertukaran

Dalam pertukaran langsung (direst exchange), timbal balik dibatasi pada kedua aktor yang terlibat. Sedangkan pertukaran tergeneralisasi (generalized exchange) melibatkan timbal balik yang bersifat tidak langsung. Akhirnya, pertukaran dapat bersifat produktif, yaitu kedua aktor harus saling berkontribusi agar keduanya memperoleh keuntungan. Dalam pertukaran langsungatau tergeneralisasi, satu orang diuntungkan oleh nilai yang dimiliki oleh orang lainnya. Dalam pertukaran produktif (productive exchange), kedua orang mengalami pengorbanan dan mendapatkan pengorbanan secara stimultan.

Daftar Pustaka : Pengantar Teori Komunikasi : Analsis dan Aplikasi, Richard West&Lynn Turner


Regards,
MeinarPradita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar